Kabupaten Tegal Pertahankan Predikat Nindya Kabupaten Layak Anak
ANUGERAH - Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman (tengah) foto bersama Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Tegal Faried Wajdy (kanan) dan Plt Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal Titis Cahyaningsih (kiri) usai acara Malam Penganugerahan KLA 2025 di Auditorium HM Ras--
SLAWI, diswayjateng.id – Lampu-lampu panggung di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, memancarkan cahaya hangat.
Suara tepuk tangan bergema memenuhi ruangan ketika nama Kabupaten Tegal kembali disebut sebagai salah satu penerima Predikat Nindya dalam ajang bergengsi Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025.
Bagi Kabupaten Tegal, momen ini bukan sekadar penghargaan. Ia adalah pengakuan atas kerja keras yang dilakukan bertahun-tahun untuk menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan penuh cinta bagi anak-anak.
Dari 355 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang meraih penghargaan, hanya 69 daerah yang berhasil meraih predikat Nindya, dan Tegal kembali berada di dalamnya, mempertahankan capaian yang telah diraih sebelumnya.
BACA JUGA:Puluhan Tenaga Kontrak Adukan Nasib ke DPRD Kabupaten Tegal
BACA JUGA:Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Cari Solusi Eks Pekerja PT MKI
Penghargaan diberikan langsung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), yang malam itu juga menyerahkan anugerah Provinsi Layak Anak (PROVILA) kepada 13 provinsi terbaik.
Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memberikan apresiasi mendalam. Ia menekankan bahwa membangun kota ramah anak adalah pekerjaan besar yang harus dilakukan bersama.
“Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa membangun kota ramah anak adalah tanggung jawab bersama. Tantangannya kini semakin berat di tengah arus digitalisasi yang mengubah pola interaksi keluarga,” ujarnya.
Pratikno juga mengungkapkan fakta yang memprihatinkan, rata-rata screen time masyarakat Indonesia sudah mencapai 7,5 jam per hari. Kondisi ini membuat anak-anak rentan mengalami masalah psikologis dan penurunan kemampuan kognitif.
BACA JUGA:Atasi Dampak Kekeringan, Baznas Kabupaten Tegal Salurkan 40 Tangki Air Bersih
BACA JUGA:Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Adakan Workshop Sistem Manajemen Laboratorium SNI
Karena itu, kata Pratikno, pembangunan kota ramah anak harus dibarengi dengan penyediaan ruang bermain, jalur sepeda, dan taman yang aman, bukan hanya layak huni, tetapi juga layak dicintai.
Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Fauzi menegaskan penghargaan KLA adalah bentuk apresiasi atas komitmen kepala daerah beserta jajaran dalam melindungi anak.
“Mewujudkan lingkungan yang aman bagi anak sejalan dengan amanat konstitusi yang mewajibkan negara memenuhi seluruh hak anak, memberikan perlindungan, serta menghargai pandangan mereka,” kata Arifah.
Arifah juga mengingatkan bahwa capaian KLA bukan pekerjaan mudah. Butuh kebijakan yang berpihak, program terpadu, dan komitmen yang konsisten. Tahun ini, jumlah penerima KLA justru menurun dibanding 2023 karena berbagai tantangan, seperti transisi kepemimpinan daerah dan pergantian aparatur pemerintahan. Ia menilai, keberlanjutan program menjadi kunci agar perjuangan tidak terhenti di tengah jalan.
BACA JUGA:SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Ukir Prestasi
Di tengah kemeriahan malam penganugerahan, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Dengan suara yang penuh bangga, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.
"Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada bapak, ibu yang telah bergerak bersama-sama mendukung penyelenggaraan KLA di Kabupaten Tegal, mewujudkan lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang anak,” ucapnya.
Bagi Ischak, predikat Nindya yang diraih untuk kedua kalinya ini bukanlah garis akhir. Sebaliknya, ia menganggapnya sebagai pemacu semangat untuk terus memperluas implementasi KLA hingga ke desa dan kelurahan.
“Penyelenggaraan KLA harus dimulai dari wilayah terkecil seperti desa atau kelurahan. Jika semakin banyak desa atau kelurahan ramah anak, maka kabupaten juga akan semakin ramah anak,” pungkasnya.
Malam itu, penghargaan Nindya menjadi simbol dari sebuah perjalanan panjang, kerja sama lintas sektor, gotong royong masyarakat, dan kepedulian tulus terhadap generasi penerus.
Sebuah bukti bahwa Kabupaten Tegal bukan hanya tempat tinggal, tetapi rumah yang benar-benar peduli pada masa depan anak-anaknya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
