Warga Tolak Pembangunan Tower

Warga Tolak Pembangunan Tower

MENOLAK - Warga yang merupakan wali siswa menolak rencana pembangunan menara telekomunikasi.Foto:M Ridwan/diswayjateng.id ‎--

PEMALANG, diswayjateng.id - Rencana pembangunan menara telekomunikasi (tower). Di lingkungan sekitar Sekolah Dasar (SD) di Desa Dukuhlumpang, Kecamatan Bantarbolang menuai penolakan dari warga.

‎Puluhan warga yang sebagian besar merupakan ibu-ibu wali murid menyuarakan keberatannya secara terbuka. Karena khawatir akan dampak kesehatan dan keselamatan anak-anak mereka.

‎Warga menilai pembangunan tower yang direncanakan berdiri di dekat sekolah tersebut sangat berisiko, mengingat siswa setiap hari beraktivitas di area tersebut. Mereka menuntut transparansi dan kajian yang menyeluruh sebelum proyek dilanjutkan.

‎“Kami bukan anti pembangunan. Tapi ini menyangkut keselamatan anak-anak kami. Bagaimana kalau nanti ada radiasi atau tower roboh saat cuaca buruk,” ungkap Hadi, seorang warga dalam forum pertemuan terbuka yang digelar di salah satu ruang kelas sekolah.

BACA JUGA:Kompensasi Dampak Radiasi Nihil, Warga Demak Gembok Pagar Tower Telkomsel

BACA JUGA:Pekerja Tower Tewas di Atas BTS Setinggi 50 Meter

‎Menurut penuturan warga, hingga kini belum pernah ada sosialisasi resmi dari pihak pengembang kepada masyarakat, khususnya para orang tua murid dan warga sekolah. Tidak ada informasi teknis yang jelas terkait izin pendirian tower maupun kajian dampak lingkungannya.

‎Pihak sekolah pun membenarkan bahwa belum ada komunikasi maupun pemberitahuan resmi dari perusahaan penyedia jaringan tersebut.

‎Kepala sekolah menyatakan bahwa pihaknya menolak proyek tersebut jika tidak disertai kajian mendalam dan persetujuan dari seluruh pemangku kepentingan.

‎“Kami sangat menjunjung keselamatan peserta didik. Itu adalah hal utama yang tidak bisa kami tawar,” bebernya.

BACA JUGA:Perbup Izin Tower Masih Bureng, Padahal Berpotensi PAD

‎Hingga berita ini ditulis, pihak pengembang belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi terhadap penolakan warga. Proyek pun masih menggantung tanpa kejelasan kelanjutan.

‎Warga berharap pemerintah desa, dinas terkait, dan lembaga pengawasan lingkungan segera turun tangan untuk meninjau kembali rencana proyek ini. Mereka meminta agar setiap proses dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta melibatkan seluruh pihak yang terdampak langsung. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: