Rizal, Pemuda Serabutan Itu Kini Jadi Bos Batik Tulis, Ekspor Sampai Inggris

Rizal, Pemuda Serabutan Itu Kini Jadi Bos Batik Tulis, Ekspor Sampai Inggris

Rizal, Alumni Rumah Batik TBIG Pekalongan 1--IST/dok pri

"Saya proses jual beli berjalan sama toko itu sambil produksi dan aktif di rumah batik. Dari pihak trainer rumah batik TBIG selalu aktif komunikasi, kalau butuh bantuan apa sharing," ucapnya.

Usahanya mulai berkembang hingga pada 2017-2018, Rizal mulai berani merekrut karyawan pembatik di rumah.

Produknya pun mulai bervariasi mulai dari kain panjang hokokai, ada sarimbit, sarung, selendang, dan lain sebagainya. 

Corona Buka Pintu Ekspor

Pandemi Covid-19 jadi berkah tersendiri untuk Rizal. Saat toko konvesional tutup, ia mengembangkan diri belajar penjualan secara online.

"Alhamdulillah lewat jalur itu ketemu customer dengan jangkauan lebih luaas, bahkan ada beberapa pembeli dari luar negeri. Pernah kirim ke Jepang, Inggris, Malaysia, Singapora, Thailand, filipina. Saat ini yang masih berjalan ke Thailand dan Singapora,"tuturnya.

Tidak cukup dengan online, ternyata pembeli dari luar negeri pun penasaran dengan pembuatan batik secara offline.

Rizal pun lagi-lagi memberanikan diri untuk membuka workshop. Beberapa customernya pun menyempatkan diri datang ke workshopnya di Pekalongan.

Ekonomi Keluarga

Pencapaian hasil perjuangannya selama ini tidak membuat Rizal merasa sukses. Baginya, masih banyak hal yang ingin dicapainya. 

"Dari sisi ekonomi, secara finansial sudah lumayan dibandingkan beberapa teman-teman seangkatan, atau seumuran. Bisa bantu adik-adik sekolah, biayai nikah sendiri dan masih bisa mempekerjakan orang," tuturnya.

Ia pun mengaku tidak pernah membayangkan bisa sejauh ini saat mengikuti pelatihan batik gratis dari Rumah Batik TBIG.

Niat awalnya hanya ingin tahu proses produksi batik dari awal sampai akhir karena dirinya orang Pekalongan.

Sebagai anak muda Pekalongan, pikiran Rizal waktu itu hanyalah ingin melestarikan budaya nenek moyangnya.

"Tidak pernah berekspetasi sampai sekarang ini, jadi pengusaha batik atau apa,cuma ingin bisa melestarikan saja awalnya," tuturnya.

Peran TBIG

Rizal pun berterima kasih pada Rumah Batik TBIG yang membukakan jalannya hingga jadi dirinya yang sekarang.

Ia menyebut program rumah Batik TBIG tidak sekadar pelatihan gratis, namun hal penting lainnya adalah support dari para trainer.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait