BSI Kota Pekalongan Siap Beli Sampah Warga, Ini Daftar Harganya

BSI Kota Pekalongan Siap Beli Sampah Warga, Ini Daftar Harganya

Petugas Bank Sampah Induk (BSI) Kota Pekalongan sedang menimbang sampah anorganik --IST

“Kami akan ambil sampah ke rumah minimal 50 kg. Tapi kalau lebih dari itu, malah lebih bagus. Selain lingkungan bersih, warga juga dapat cuan,” kata Abdul Mukti.

 

10 Ton Sampah Tiap Bulan

Kini BSI Kota Pekalongan telah memiliki lebih dari 200 nasabah aktif. 

Setiap bulannya, sekitar 9-10 ton sampah anorganik berhasil dikumpulkan dan dikelola. 

Jumlah ini bukan hanya angka, melainkan bukti bahwa perubahan dimulai dari rumah, dari memilah sampah, dan dari kesadaran akan lingkungan.

BSI juga membuka peluang luas bagi warga yang ingin bergabung menjadi nasabah. 

Cukup dengan memilah sampah, kemudian hubungi petugas, atau datang langsung ke kantor BSI, dan saldo rupiah langsung bertambah.

Tak sedikit warga yang menjadikan tabungan sampah ini sebagai dana darurat, tabungan pendidikan anak, bahkan sebagai pemasukan tambahan rumah tangga. 

Program ini jelas bukan hanya soal kebersihan, tapi juga soal kemandirian ekonomi.

“Kalau bisa bersih sambil nabung, kenapa harus nunggu lagi? Sampah ini nilai ekonominya tinggi kalau dipilah dan dikelola dengan benar,” tutur Abdul Mukti menutup obrolan.

Langkah Bank Sampah Induk Kota Pekalongan bisa jadi inspirasi nasional. Di tengah krisis pengelolaan sampah di banyak daerah, Pekalongan menunjukkan bahwa dengan sistem yang terstruktur dan pendekatan langsung ke warga, masalah bisa diubah jadi peluang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: