Terumbu Karang Buatan dan SLCN, Dua Pilar Pemulihan Laut Batang

Terumbu Karang Buatan dan SLCN, Dua Pilar Pemulihan Laut Batang

Terumbu karang buatan Laut Batang hasil kolaborasi Universitas Diponegoro dan PT BPI--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk nelayan, penyuluh perikanan, dan stakeholder lainnya. Diharapkan, pelatihan ini dapat mengurangi risiko kecelakaan laut akibat cuaca buruk.

Ia juga menyoroti peristiwa tenggelamnya kapal nelayan di perairan Jepara dan Karimunjawa baru-baru ini. Beruntung, di perairan Batang insiden serupa belum terjadi berkat adanya alat pengukur tinggi gelombang.

BACA JUGA: BMKG: Waspadai Gelombang Sangat Tinggi di Perairan Selatan Jawa Tengah, Bisa Capai 6 Meter

BACA JUGA: UPS Tegal Lepas Purna Tugas Dosen Budidaya Perairan

“Alhamdulillah, di perairan kami, warna biru di aplikasi cuaca menunjukkan ombak rendah hingga 50 cm, sementara warna merah menunjukkan gelombang tinggi hingga 7 meter,” imbuhnya.

Konservasi terumbu karang dan edukasi cuaca menjadi dua pilar utama dalam memulihkan perairan Batang. Dengan pertumbuhan karang buatan, diharapkan habitat biota laut kembali lestari.

“Kami yakin, jika program ini dilanjutkan, populasi biota laut akan melimpah lagi, dan kesejahteraan nelayan ikut meningkat,” pungkas Windu.

Langkah ini bukan hanya upaya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga menjadi warisan berharga untuk generasi mendatang. Perairan Batang bisa kembali menjadi surga biota laut yang kaya, mendukung kehidupan masyarakat pesisir.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait