Tekan Angka Gizi Buruk di Kabupaten Tegal hingga Turun Drastis 12 %

Rabu 05-11-2025,08:00 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Rochman Gunawan

SLAWI, diswayjateng.id – Perang melawan stunting di Kabupaten Tegal tak main-main. Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Trus menancap gas dalam percepatan penurunan angka gizi buruk pada balita.

‎Hasilnya mencengangkan. Hanya dalam tiga tahun, prevalensi stunting di Kabupaten Tegal berhasil turun dari 28 persen pada 2021 menjadi 15,9 % di 2024.

‎Capaian gemilang ini bukan kebetulan. Melalui koordinasi solid antara Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, kecamatan hingga desa/kelurahan, berbagai elemen masyarakat turut bergerak. Mulai dari ormas keagamaan, dunia usaha, perguruan tinggi, hingga media lokal.

‎Plt Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Tegal dr Titis Cahyaningsih menegaskan bahwa penurunan sebesar 12,1 % itu menjadi bukti nyata keseriusan seluruh pihak dalam menekan kasus stunting.

BACA JUGA:Sosialisasi Gizi dan Aksi Masak Pangan Lokal di Desa Gumayun Kabupaten Tegal

BACA JUGA:Gandeng SMA 3 Slawi, Gelar Aksi Bergizi

‎“Keberhasilan ini bukan semata dari intervensi pada anak yang sudah stunting, melainkan dari upaya pencegahan yang masif di hulu. Karena penanganan pada balita yang sudah stunting hanya berkontribusi 10 % terhadap keberhasilan,” ujarnya.

‎Untuk memperkuat barisan, Pemkab Tegal kini menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S) bagi 287 desa dan kelurahan, yang dilaksanakan dalam enam gelombang pada 29, 30 Oktober serta 3, 5, 6, dan 10 November 2025 di ruang rapat DP3AP2KB.

‎Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tim desa agar mampu mensinergikan perencanaan, dukungan dana desa, serta strategi komunikasi perubahan perilaku masyarakat. Targetnya, angka stunting di Kabupaten Tegal dapat ditekan hingga 15 persen pada 2029, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

‎Dalam kegiatan tersebut, hadir narasumber dari berbagai unsur, di antaranya dr. Titis Cahyaningsih, Bambang Rudihartono selaku District Officer Stunting 2.0 Kabupaten Tegal dari Yayasan Satu Karsa Karya (mitra Tanoto Foundation), dan Cecilia Sri Rahayu, penata kependudukan DP3AP2KB.

BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Tegal Ajak Perusahaan Galang CSR Peduli Gizi, Targetkan Turunkan Stunting

BACA JUGA:‎IIDI Pemalang Gelar Aksi Bergizi di Sekolah

‎Pemerintah pusat pun menargetkan angka stunting nasional turun menjadi 14,4 % pada 2029, dengan strategi enam pilar. Mulai dari komitmen kepemimpinan, komunikasi perubahan perilaku, konvergensi program, ketahanan pangan dan gizi, hingga penguatan pemantauan dan evaluasi.

‎“Kami berharap para peserta rakor mampu menjadi motor penggerak di wilayahnya. Mereka tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu menularkan semangat pencegahan stunting di masyarakat,” tambah dr. Titis.

‎Dengan sinergi lintas sektor dan gerakan bersama dari desa hingga kabupaten, Kabupaten Tegal optimistis mampu menuntaskan stunting lebih cepat dari target nasional. Karena bagi Pemkab Tegal, masa depan anak bukan sekadar angka statistik, tapi cermin dari kemajuan daerah.

Kategori :