SLAWI, diswayjateng.id - Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). menggelar rapat koordinasi (rakor) multisektor dalam rangka penetapan status tanggap darurat bencana Kekeringan di aula kantor BPBD setempat.
Kegiatan kali ini dihadiri OPD terkait, seperti Dinsos, Dinas KPTan, camat yang wilayahnya rawan kekeringan, pihak Perbankan, PMI, Basarnas, RT Tirta Utama Slawi, Perumda Tirta Ayu dan MDMC Kabupaten Tegal.
Plt Kalak BPBD Kabupaten Tegal M Afifudin menyatakan bahwa saat ini Kabupaten Tegal telah mengalami musim kemarau panjang yang dirasakan sejak Juli dan di prediksi hingga September 2025 mendatang.
Beberapa wilayah mengalami penurunan debit air dan kekeringan, serta berpotensi karhutla. "Hal ini bisa mengancam pertanian, ketersediaan air bersih, dan kesehatan masyarakat," ujarnya, Selasa (29/7/2025).
BACA JUGA:Tanggapi Kekeringan, BPBD Kabupaten Tegal Dropping Air Bersih
BACA JUGA:Satgas BPBD Kabupaten Tegal Dilibatkan dalam MPLS
Menurutnya, daerah terdampak dan berpotensi mengalami kekeringan adalah Kecamatan Jatinegara, Kedungbanteng, Balapulang, Suradadi, Warureja, Lebaksiu, Pangkah.
Pihaknya akan tetapkan tanggap darurat bencana per 1 Agustus 2025. Dengan harapan barangkali ada bantuan yang datangnya dari pusat. "Kita siap mengakomodir dengan kesiapan administrasi dari sekarang," cetusnya.
Berbagai masukan terkait penanganan kekeringan selama ini datang dari PMI yang telah menggelontorkan bantuan air bersih sebanyak 24 tangki. Sementara PDAB Provinsi Jawa Tengah juga membuka layanan untuk dropping air yang dilakukan melalui BPBD dan PMI mulai pukul 04.30 WIB.
Hal yang sama juga dilakukan Perumda Air Minum Tirta Ayu yang siap 24 jam untuk melakukan layanan air dropping air bersih dengan catatan tidak ada kebocoran pipa. Terkait percepatan pembangunan Bendungan Danawarih yang menyebabkan krisis air di sana, sesuai instruksi bupati Tegal.
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Bekali Brigade Pelajar Islam Indonesia
BACA JUGA:TRC BPBD Kabupaten Tegal Beri Materi Kebencanaan kepada Mahasiswa
"Pihak pelaksana diminta untuk memperbanyak regu kerja yang selam ini 8 regu menjadi dua kali lipat dan percepatan waktu pengerjaan dari 16 sampai 22 September air sudah harus kembali mengalir," ungkapnya.
Pihaknya juga berupaya memasang pipa sepanjang 2 kilometer dari Bendung Danawarih untuk membantu kebutuhan air pertanian dan warga sekitar.
Pihaknya menekankan pentingnya langkah cepat, terkoordinasi dan terukur. Untuk menghadapi potensi kekeringan yang mulai dirasakan masyarakat di wilayah Kabupaten Tegal. (adv)