
PEMALANG, diswayjateng.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pemalang. Memastikan tidak ada kejadian atau kegiatan perpeloncoan dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kepala Disdikbud Kabupaten Pemalang Ismun Hadiyo melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, Sokhaeron, menegaskan agar pelaksanaan MPLS harus ramah anak dan mengikuti misi Rhapsodi bupati Pemalang.
Pihaknya mendorong agar seluruh sekolah baik negeri maupun swasta harus melaksanakan MPLS Ramah Anak. Di mana masa tersebut para peserta didik baru masih belum mengenal lingkungan sekolah baru, sehingga harus dibimbing dan mendapatkan panduan.
“Ini masa pengenalan jadi mereka masih baru apalagi hari pertama setelah libur sekolah. Jadi harus pelan-pelan diberikan pengertian agar mereka nyaman dan aman di lingkungan baru untuk belajar,” tegasnya.
BACA JUGA:SMP Negeri 1 Kota Tegal Gelar MPLS Ramah dan Masa Adaptasi Kelas Baru
BACA JUGA:MPLS SD Negeri Cabawan 2 Kota Tegal Ditutup
Dalam SE Nomor B/400.3.5/1871/Dindikbud /2025 ini pelaksanaan MPLS di tingkat SD dan SMP memiliki panduan yang berbeda. Menilik tingkatannya yang berbeda, sehingga pendekatannya juga harus berbeda. Terutama pada SD anak-anak masih dalam masa peralihan balita ke anak usia sekolah.
“Dengan memberikan rasa nyaman dan aman, pembelajaran yang ceria akan membantu peserta didik baru untuk mengenal, memahami, dan menguatkan karakter kemandirian dalam proses belajar transisi PAUD ke SD,” terang Ismun.
Sementara itu pada tingkat SMP, Sukhaeron menuturkan, di tingkat tersebut satuan pendidikan harus menciptakan kegiatan MPLS Ramah Anak dengan prinsip sesuai dengan Misi Kabupaten Pemalang yaitu Rhapsodi (Rasik, Hijau, Apik, Peduli, Silaturahmi, Organisatoris, dan Digitalisasi). Sehingga tidak ada lagi praktik perpeloncoan karena lingkungan belajar harus aman, nyaman, dan tertib.
“Kami ingin bangun karakter anak tanpa perpeloncoan, mohon setiap sekolah pelaksanaan MPLS sesuai Misi Kabupaten Pemalang yaitu Rhapsodi," tandasnya.