
SRAGEN, diswayjateng.id – Tetesan keringan menjadi saksi nyata semangat gotong royong dan kepedulian sosial jajaran Polres Sragen Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi yang memimpin langsung kegiatan gotong royong bedah rumah milik Jumair, warga Dukuh Karangudi, Rt.17, Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal.
Petrus menyampaikan bahwa momentum HUT Bhayangkari merupakan kegiatan bukan sekadar pembangunan fisik, tapi menjadi simbol kekuatan solidaritas antara Polri, perguruan silat, dan masyarakat.
"Layaknya legenda Bandung Bondowoso yang membangun candi dalam semalam, rumah milik Bapak Jumair yang sebelumnya tidak layak huni mulai dipugar dengan semangat dan kecepatan luar biasa, dikerjakan bersama-sama dalam satu hari oleh ratusan tangan," papar Kapolres.
Kegiatan yang diikuti dari empat perguruan silat besar di Sragen diantaranya PSHT P 16, PSHT P 17, Pagar Nusa, dan IKSPI Kera Sakti. Kehadiran mereka bukan sekadar simbolik, melainkan turun langsung bersama anggota Polri dan warga dalam proses pembangunan rumah secara gotong royong.
Dalam sambutannya, AKBP Petrus menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan terlibat. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya rutinitas seremonial, melainkan bentuk nyata kepedulian dan aksi sosial dalam rangka HUT Bhayangkara.
“Hari ini kita semua hadir untuk mempercepat pembangunan rumah layak huni bagi saudara kita. Kita kerjakan bersama-sama, sesuai kemampuan dan peran masing-masing. Seperti Bandung Bondowoso, kita berusaha menyelesaikan dalam satu hari. Semoga ini menjadi amal baik dan mendapat ridho Allah SWT,” tegas AKBP Petrus.
Disampaikan Petrus, bahwa kegiatan ini juga memiliki pesan tersirat yang kuat, yakni menjaga kondusivitas wilayah jelang bulan Suro, masa yang seringkali diwarnai dinamika antar kelompok.
Dengan mempertemukan beragam unsur dalam satu semangat kemanusiaan, Polres Sragen menegaskan perannya sebagai pemersatu dan penjaga harmoni sosial.
"Semua bergotong royong tanpa sekat, tanpa atribut kebesaran. Rumah baru bagi Bapak Jumair bukan hanya berarti atap dan dinding baru. Ia adalah simbol harapan baru, bukti bahwa kepedulian masih hidup, dan bahwa Bhayangkara bukan hanya penjaga keamanan, tapi juga pelayan masyarakat sejati," imbuh Kapolres.
Momentum Hari Bhayangkara ke 79 ini, Polres Sragen tak sekadar memperingati, tapi menghidupkan kembali nilai luhur gotong royong di tengah masyarakat.
Dalam semangat Hari Bhayangkara ke-79, Sragen mampu menunjukkan bersama rakyat, Polri kuat. Bersama gotong royong, segala yang tampak mustahil bisa menjadi nyata.