Namun, rumahnya sudah tidak layak huni, sehingga ia sementara tinggal di rumah kakaknya, Tamat.
"Alhamdulillah senang bisa pulang kampung. Sampai rumah sudah ramai seperti ada pengajian," ujar Ribut dengan logat Melayu yang masih kental.
Ribut mengaku banyak perubahan di kampung halamannya.
"Beda semua, sekarang sudah ramai, jalannya sudah halus. Dulu masih batu-batu. Tadi ketemu tetangga, ada yang ingat, ada yang lupa," tuturnya.