SEMARANG, diswayjateng.id – Sebanyak 103 santri dan 10 mahasiswa dari berbagai pondok pesantren serta perguruan tinggi mendapatkan pelatihan keterampilan di bidang usaha boga dan barista.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Pelatihan yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama Baznas Provinsi Jawa Tengah ini berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) pada Selasa, 25 Februari 2025.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyatakan bahwa peran santri dalam pengentasan kemiskinan sangat penting.
BACA JUGA:Baznas Jateng Salurkan Dana Rp1,711 Miliar untuk Perbaikan 92 RTLH dan 22 Jamban
Dia mendorong mereka untuk memanfaatkan pelatihan ini sebagai bekal membuka usaha mandiri.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan santri dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Jawa Tengah,” ujar Taj Yasin saat membuka acara.
Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini mengapresiasi pihak penyelenggara, karena program ini tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak berkelanjutan.
“Manfaatnya sangat luas. Santri bisa membuka usaha sendiri, menjadi instruktur di lembaga kursus, bahkan mengajar di SMK,” tambahnya.
BACA JUGA:Baznas RI Gelar Apel Tanggap Bencana di Semarang, Wapres Dijadwalkan Hadir
Ia juga menekankan bahwa keterampilan yang diperoleh dapat langsung diterapkan di lingkungan pesantren.
Misalnya, kebutuhan konsumsi dalam acara haflah bisa dikelola secara mandiri oleh santri.
“Selain menjadi bekal keterampilan pribadi, ini juga bisa menjadi unit usaha milik pondok pesantren,” jelasnya.
Salah seorang peserta, Rahmat, santri asal Kudus, mengaku senang mengikuti pelatihan ini.
BACA JUGA:SGN Batang Syukuri Kemenangan Taj Yasin dengan Lantunan Surat Yasin