diswayjateng.id - Rembang adalah kota pesisir yang juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Rembang di Jawa Tengah. Julukan-julukan yang melekat pada kota ini sering kali diungkapkan dengan kalimat yang menarik. Lantas, apa saja julukan Kota Rembang dan sejarah menariknya?
Ada tiga julukan utama yang dikenal masyarakat Rembang, yaitu The Cola of Java, Little Tiongkok, dan Kota Garam. Berikut adalah penjelasan mengenai julukan Kota Rembang dan sejarah menariknya.
BACA JUGA:6 Julukan Kota Pati Jawa Tengah yang Terkenal di Masyarakat
BACA JUGA:5 Julukan Kota Jogja yang Menarik Selain Kota Gudeg
Sejarah Kota Rembang dan Asal Usulnya
Dalam buku berjudul Penerapan Model Hybrid Learning Berpendekatan Etno-Stem Era Pandemi Covid-19, Fine Reffiane, S.Pd.,M.Pd, dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa salah satu kebiasaan masyarakat Rembang adalah mengolah ikan dalam setiap hidangan mereka.
Makanan yang sering disajikan adalah lauk ikan yang dipindang, mengingat Rembang memiliki wilayah pesisir yang luas. Berdasarkan informasi dari Kumparan, k etiga julukan yang terkenal di Rembang adalah sebagai berikut:
1. The Cola of Java
Dengan luas wilayah mencapai 1.014,10 km persegi, Rembang dikenal dengan tanaman buah kawis atau kawista. Buah ini tumbuh baik di tanah kering dan memiliki rasa yang unik, mirip dengan rasa cola. Oleh karena itu, kawista menjadi salah satu ciri khas Rembang, yang sering diolah menjadi sirup dan dijadikan oleh-oleh khas dari daerah ini.
2. Kota Garam
Rembang memiliki area pesisir seluas 1.584,42 hektar yang digunakan untuk lahan garam, dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani garam. Rembang berhasil memproduksi garam berkualitas tinggi yang bersaing dengan garam impor, dengan kandungan NaCl sekitar 94%.
BACA JUGA:Inilah Julukan Wonosobo dan Fakta Menariknya
BACA JUGA:5 Julukan Unik Kota Blora Jawa Tengah dan Fakta Menariknya
3. Tiongkok Kecil atau Little Tiongkok
Julukan Tiongkok Kecil merujuk pada kota Rembang. Berdasarkan sejarah, kawasan Lasem dulunya merupakan tempat pendaratan pertama bagi para imigran Tiongkok. Oleh karena itu, saat mengunjungi daerah ini, pengunjung akan menemukan perkampungan yang dihuni oleh masyarakat Tionghoa.
Keberadaan bangunan dengan arsitektur khas Tiongkok, baik itu rumah maupun pondok pesantren, semakin memperkuat nuansa tersebut. Dua budaya yang ada di sini tidak menyebabkan perpecahan, melainkan mendorong terjadinya toleransi di antara masyarakat.
Itulah julukan Kota Rembang dan sejarah menariknya untuk dipelajari. Jika sedang berlibur jangan sampai terlewatkan untuk berkunjung ke Kota Rembang ini. Semoga bermanfaat!