Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
Jika sewaktu-waktu ada hujan terus-menerus, harus siaga berkumpul di tempat yang aman untuk menghindari kejadian serupa terulang lagi.
"Camat dan kepala desa harus terus berkoordinasi dan memperhatikan kebutuhan warga seperti makan, tempat tinggal sementara, dan BPBD akan memberikan alas tempat tidur atau matras serta logistik bagi warga yang mengungsi," tegasnya.
Ketua Tim Lintas Organisasi Nakes, dokter Muryanto, spesialis bedah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan 100 tenaga kesehatan untuk membantu pemeriksaan warga terdampak.
"Kami dari tim organisasi lintas nakes, difasilitasi Bu Pj Bupati Batang lewat BPBD Kabupaten Batang, menurunkan 100 tim tenaga kesehatan untuk membantu memeriksa kesehatan warga terdampak banjir bandang," ucapnya.
Menurut Muryanto, banyak warga mengalami sakit kepala, mual, dan kelelahan akibat kondisi lingkungan yang tidak stabil.
Sejumlah anggotanya sudah melakukan pelayanan pengobatan gratis termasuk pemeriksaan laboratorium.
"Kami sekarang berada di lokasi di mana ibu dan anak yang terbawa arus banjir bandang harus mendapatkan perawatan khusus. Lukanya kotor, sehingga perlu dilakukan pembersihan ulang dan penjaitan ulang. Saya lihat lukanya sudah membusuk dan terbuka. Akan ditangani di RSUD Kalisari Batang. Lukanya ada di kaki, di belakang telapak, kemudian di tulang tumit di bagian kiri, beberapa luka yang cukup kotor," jelasnya.