REMBANG, diswayjateng.id - Laju investasi di sektor pertanian di Rembang masih minim.
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Rembang menyebutkan imvestasi sektor pertanian berada di peringkat 13 dengan nilai Rp17,27 miliar.
Realisasi itu turun jika dibandingkan dengan 2023 lalu. Dimana realisasi investasi tahun lalu dengan nilai Rp22 miliar.
"Misalnya, kita punya potensi tanaman tebu, tetapi sayangnya belum ada pabrik gula. Ini peluang besar yang perlu dimaksimalkan," ujar Kepala DPMPTSP Kabupaten Rembang, Budiyono, Senin 2 Desember 2024.
BACA JUGA:Catat Sejarah Kemenangan Tinggi, Paslon ASRI Menang Mutlak 80,2 Persen di Pilkada Blora
BACA JUGA:Pensiunan Pejabat Pemkab Blora Ini Beri Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Gratis ke Petani
Diakui Budiyono jika sektor pertanian di Kabupaten Rembang memang belum digarap secara optimal.
Upaya Pemkab Rembang untuk menarik investor sebenarnya sudah dilakukan.
Salahsatunya yakni melalui workshop yang melibatkan perguruan tinggi dan perusahaan ternama.
"Melalui upaya kami itu kita tentu saja berharap bisa tertarik atau melibatkan mitra bisnis lain untuk berinvestasi di Rembang," ujarnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Rembang memiliki berbagai potensi investasi di sektor pertanian.
Antaralain pertanian hortikultura yang meliputi cabai, kacang, padi, jagung.
Kemudian tanaman pakan ternak, dan perkebunan tebu serta tembakau.
Di bidang peternakan, peluang meliputi pembibitan unggas, sapi potong, hingga budidaya ayam petelur.
BACA JUGA:Muncul Wacana TK Swasta di Rembang akan Diminta Pemerintah dan Diubah Jadi Negeri