DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Non Formal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Adiwerna, Kabupaten Tegal. Mengadakan pembinaan bagi guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna beserta AUM Pendidikan lainnya. Kegiatan menghadirkan narasumber Kabid PPTK Dikbud Kabupaten Tegal Nurkhakim dengan membawakan materi terkait peningkatan kualitas pengajaran dan peran guru dalam pendidikan.
Nurkhakim menyoroti adanya dua wabah penyakit yang sering menyerang guru sekarang. Pertama, kebiasaan buruk guru yang terlalu sering memegang ponsel untuk keperluan pribadi saat pembelajaran berlangsung. Kedua, ketidakdisiplinan guru yang tidak membuka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum memulai proses belajar mengajar.
BACA JUGA:Kasatpol PP Kabupaten Tegal Blak-blakan soal Penegakan Perda
"Kedua hal ini bisa mengganggu kualitas pembelajaran dan harus dihindari oleh para pendidik," katanya.
Selanjutnya, Nurkhakim mengingatkan pentingnya memahami dan mengimplementasikan isi profil Pancasila dalam proses pendidikan. Para guru diharapkan tidak hanya sekadar menghafal, tetapi juga menghidupi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dalam interaksi dengan siswa.
"Jadilah guru yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi contoh dalam perilaku dan sikap sehari-hari," tegasnya.
BACA JUGA:Pastikan Jantung Tetap Sehat, Sambut Kemerdekaan dengan Orang Terdekat
Nurkhakim mendorong para guru untuk selalu melakukan refleksi dan memberikan umpan balik setelah proses pembelajaran, hal itu bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana efektivitas pembelajaran dan memperbaiki metode pengajaran yang masih kurang optimal. Terakhir, dia mengingatkan pentingnya menciptakan suasana pembelajaran yang menggembirakan.
"Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa lebih antusias dan mudah menerima materi yang disampaikan," tutupnya.