7 Tips Mengatur Keuangan agar Tidak Terjerat Pinjol Ilegal

Rabu 17-07-2024,11:00 WIB
Reporter : Alisa Septiana Zulfa
Editor : Rochman Gunawan

DISWAY JATENG - Perkembangan teknologi yang semakin cepat berpengaruh terhadap bidang keuangan, salah satunya adalah makin meluasnya penyedia jasa pinjam uang online atau pinjol.

Pinjol dengan sistem fintech lending ini banyak dimanfaatkan masyarakat terutama untuk kelompok yang tidak memiliki akses layanan perbankan atau lembaga sejenisnya.

Tidak sedikit pula yang terjebak dengan kemudahan yang diberikan, tidak bisa terlepas dari jeratan dan berakhir dengan gali lubang tutup lubang

Pinjol menjadi jalan pintas bagi mereka yang terdesak dengan kondisi perekonomiannya. Tidak sedikit juga pinjol ilegal yang menawarkan kemudahan dalam mendapatkan pinjaman dengan cara instan.

Padahal, modal KTP yang dijadikan syarat peminjaman bisa saja digunakan dengan tidak bertanggung jawab oleh penyedia pinjol tersebut. Yuk simak ulasan dan baca sampai selesai ya!

BACA JUGA:5 Cara Galbay Pinjol Ilegal Paling Aman dan Dijamin Bebas Teror DC

Berikut ini 7 tips mengatur keuangan agar tidak terjerat pinjol ilegal :

1. Buatlah Perencanaan Keuangan Yang Baik

Yang paling utama setiap permasalahan keuangan sebagian besar disebabkan karena kurangnya perencanaan keuangan yang baik. Perencanaan keuangan sangat penting keberadaannya. Dengan membuat perencanaan keuangan kita dapat mengetahui secara tepat dan rinci jumlah penerimaan dan kebutuhan kita sehingga pengeluaran kita lebih teratur. 

2. Memilih Produk Investasi Dan Tabungan Yang Tepat

Sangat penting bagi kita untuk dapat melakukan investasi dari sekarang. Selain untuk dapat mempercepat finansial freedom, investasi juga dilakukan karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, baik itu inflasi atau hal buruk lainnya yang mungkin tidak kita inginkan.

Pilih investasi yang sesuai yang memang kita ketahui ilmu dan resikonya, Perlu diketahui bahwa investasi banyak bentuknya mulai dari emas, saham hingga reksadana, pilih yang memang cocok dengan diri kita.

3. Tingkatkan Literasi Keuangan

Yang ketiga masyarakat perlu mengetahui bagaimana untuk mengelola uang dengan baik. Namun bukan hanya itu, setelah mengetahui ilmu tentang mengelola keuangan, menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari juga tidak kalah penting.

Dengan literasi keuangan yang mumpuni, kita bisa lebih memahami mana kebutuhan dan keinginan sehingga mampu memilih dan memilah mana prioritas bagi diri kita sendiri.

BACA JUGA:Simak Berikut Bunga, Produk, Persyaratan Pengajuan Aplikasi Pinjol AdaKami Terbaru

4. Atur Sesuai Skala Prioritas

Biasakan membelanjakan uang kita berdasarkan skala prioritas yang dibuat sebelumnya. Penyusunan skala prioritas harus dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginan.

Kebutuhan seperti uang makan, uang sewa rumah, biaya transportasi, listrik dan lain sebagainya. Semua hal itu akan berada di daftar atas, sedangkan anggaran untuk staycation, nonton konser atau skin care akan berada dibawahnya.

5. Hindari window shopping

Menurut Cambridge Dictionary, window shopping adalah kegiatan menghabiskan waktu untuk melihat-lihat produk yang dipajang pada etalase toko tanpa berniat membelinya. Saat ini window shopping tidak hanya dilakukan di mall atau tempat perbelanjaan lainnya, namun juga bisa dilakukan hanya dengan menatap layar gawai kita.

Banyaknya e-commerce yang tersedia membuat kegiatan window shopping menjadi kegiatan yang asik bagi sebagian orang sebagai hiburan. Namun hal tersebut juga membawa beberapa hal yang kurang baik, dimana sifat konsumtif bisa meningkat. Kita menjadi ingin membeli barang yang mungkin tidak kita butuhkan.

Jaringan pada e-commerce yang mencangkup hampir sebagian besar wilayah dunia membuat banyak barang unik dan menarik di depan mata. Mudahnya pembayaran menggunakan fasilitas checkout atau paylater juga harus kita waspadai.

6. Hindari Gali Lubang Tutup Lubang

Selanjutnya utamakan untuk membayar utang yang ada ketika kita memperoleh gaji. Hindari untuk membayar utang dengan utang lainnya jika tidak mau terlilit hutang. Hal ini tidak menyelesaikan masalah namun akan membuat masalah baru.

Melakukan pinjaman bukanlah hal yang dilarang selama itu untuk hal yang produktif dan bisa dikelola dengan baik. Namun akan lebih baik jika kita bisa mengatur keuangan kita dengan baik sehingga tidak perlu untuk melakukan pinjaman, apalagi terjerat dalam pinjol ilegal.

BACA JUGA:Hati-hati! ini Modus Penipuan Jasa Hapus Data Pinjol Kepada Debitur Galbay

7. Jangan Fomo

Dalam data Fintech P2P Lending OJK menerangkan jika 60% pinjaman disalurkan pada nasabah dengan usia 19-34 tahun (Gen X dan Y).

Hal ini tidak mengherankan karena adanya sifat Fomo atau perasaan takut tertinggal tren kekinian di kalangan anak muda yang memarak dirasakan saat ini.

Media sosial dan lingkungan pertemanan menjadi penyebab hadirnya sifat Fomo ini. Tidak sedikit anak muda yang malah terjebak, sebagai contoh adanya konser yang membuat kalangan anak muda ingin melihatnya padahal tidak memiliki budget dan akhirnya berujung memilih pinjol illegal sebagai jalan keluar yang membawanya menuju kesesatan.

Apalagi dengan mudahnya syarat untuk meminjam, membuat generasi muda tidak berpikir panjang tanpa perencanaan yang matang, dan hindari mengambil keputusan tersebut.

Demikian ulasan tips mengatur keuangan agar tidak terjerat pinjol legal, yang bisa dijadikan pengetahuan baru untuk kedepanya dan perlu diketahui pinjol ilegal sangat merugikan bagi nasabah yang meminjam. Semoga bermanfaat.(*)

 

Kategori :