DISWAY JATENG - Jajanan tempo dulu dari Tegal ini masih eksis sampai sekarang dan banyak yang mencarinya. Kalau berbicara tentang kuliner memang tidak ada habisnya.
Dijamin siapa saja yang merasakannya jadi ingat akan masa lalu. Jajanan tempo dulu dari Tegal yang masih eksis ini punya rasa yang enak dan bikin ngiler.
Makanan jajanan tempo dulu ini Punya rasa yang khas, jajanan ini memang sangat rekomanded banget untuk kamu coba. Dan akan bikin kamu bernostalgia pada era 90an.
Untuk jajanan dengan memanfaatkan dari alam seperti tanaman ubi, jagung, kelapa dan hasil bumi yang lainnya memang bisa di bilang langka. Namun jangan khawatir d Tegal makanan tempo dulu semacam ini masih tetap eksis dan banyak peminatnya.
Penyajian jajanan tempo dulu ini dengan sajian yang menawan dan menarik untuk dilihat tentunya akan membikin ngiler bagi siapa saja yang melihatnya. Jajanan ini harganya tidak bikin kantong seret. Ayo Langsung kita simak jajanan tempo dulu yang masih eksis di Tegal.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Kuliner Tegal yang Wajib Kalian Coba! Nomor 6 Bikin Kalian Ketagihan
Berikut ini 5 Jenis Jajajan tempo dulu yang bisa Anda nikmati kelezatannya:
1.Jintul
Makanan pertama yang tak boleh terlewatkan adalah Jintul. Terbuat dari singkong sebagai bahan utama, Jintul adalah hidangan favorit warga pedesaan di Tegal.
Selain itu, Kelebihan Jintul yaitu cara pembuatannya yang mudah dan kandungan karbohidrat yang memuaskan. Hidangan ini dapat kita nikmati dengan berbagai pelengkap seperti sambal,ikan asin,mirong( udang goreng tepung),tahu, atau kerupuk.
Pada pasar tradisional, Jintul mereka jual dengan harga sekitar Rp 3000 hingga Rp 5000 perporsi. Warga desa sering menjadikan Jintul sebagai sarapan pagi yang menggantikan nasi.
BACA JUGA:5 Resep Olahan Kuliner Berbahan Dasar Mie Goreng yang Lezat dan Menggugah Selera, Dijamin Nagih!
2.Kue Tempel
Sekitar era 40-an, kue ini sangat populer dan banyak disukai warga Jepang dan Belanda. Kue tempel, makanan khas Tegal,Jawa Tengah tempo dulu yang mulai langka.
Saat ini, hanya segelintir orang yang berupaya melestarikan kue tersebut. Adonan tepung beras ketan sebelumnya dipanaskan diatas wajan. Proses pembuatan kue tempel cukup unik, yaitu digoreng tanpa menggunakan minyak goreng. Di atas adonan itu ditaburi gula Jawa yang dihaluskan.