Nama Tegal ini berasal dari istilah agraris atau pertanian.
Tegal yang artinya ladang subur yang menjadikannya sebagai tempat untuk bercocok tanam.
Konon, dahulu wilayah Tegal adalah sebuah ladang persawahan yang sangat luas.
BACA JUGA:Sultan Tajir Asal Magelang Senang Tampil Sederhana Yang Tidak Suka Pamer harta dan Kemewahannya
Tentang Sungai yang dilaluinya
Ini Anda bayangkan, bahwa pada tahun 1580-an Tegal masih sebuah daerah yang tak bertuan.
Lalu datanglah Ki Gede Sebayu yang diberi tugas oleh Kerajaan Mataram untuk memimpin Tegal.
Tidaklah bisa dilepaskan bahwa peradaban suatu daerah dimulai dari sumber mata air,adalah aliran sungai.
Sebagai contohnya Sungai Nil dan sungai Gangga yang menghidupi peradaban Mesir dan India.
Begitu juga dengan Tegal. Disinilah mengalir Sungai Gung yang bersumber dari Gunung Slamet untuk menghidupi masyarakat Tegal.
Sungai Gung ini telah membelah Tegal dengan indahnya.
Malah, penyair dari Tegal menggubahnya menjadi sebuah syair yang bermakna sangat dalam seperti ini :
“Kali Gung tuke metu sing gunung, mili anjog laut ngliwati bukit Sitanjung”.
“Kali Gung nggawa berkah nggawa untung, sing jaman gemiyen jasane ora keitung”.
“Banyune sing mambrah-mambrah, nggo ngeleb tanduran ning sawah”.
“Watu krikil lan wedine, nganggo mbangun apa bae”.