DISWAYJATENG - Rambut rontok adalah kondisi ketika helai-helai rambut copot dari kulit kepala atau area lain di tubuh. Kondisi ini mirip dengan alopecia (kebotakan) dan disebabkan oleh berbagai hal termasuk faktor genetik, perubahan hormon, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
Rambut rontok sering terjadi pada pria dengan usia yang semakin tua. Meski bisa juga menimpa pria dengan usia yang lebih muda. Kerontokan rambut atau kebotakan pada pria usia tengah baya ini dikenal dengan istilah androgenetic alopecia.
Semakin tua usia pria, semakin rentan pula terkena masalah rambut rontok ini.
Kebotakan ini membentuk pola di kulit kepala. Bentuknya didominasi dengan hilangnya rambut di area pelipis, dan penipisan di area belakang kepala.
Kerontokan rambut bervariasi, mulai rontok ringan hingga berat. Jika kondisinya parah, rambut rontok di bagian depan dahi, ubun-ubun, menyisakan pola rambut di bagian kedua sisi kepala, dan kebotakan di area belakang.
Meski tidak membahayakan kesehatan, masalah ini bisa membuat rasa percaya diri menurun drastis. Kenali apa penyebab utama rambut rontok pada pria sekaligus cara mencegahnya dalam artikel ini.
Penyebab Rambut Rontok:
Kerontokan memang bisa terjadi kapan saja, baik wanita maupun pria. Namun kerontokan parah umumnya terjadi pada pria yang sudah menginjak usia lanjut.
Sepanjang hari, manusia mengalami rontok rambut hingga 100 helai atau lebih. Dilihat dari siklusnya, pertumbuhan rambut setelah rontok masih bisa tumbuh kembali.
Dalam beberapa kasus kerontokan rambut yang menyebabkan kebotakan terjadi dengan berbagai macam faktor. Hal ini terjadi kebanyakan pada pria, di mana sekitar 85 % pria mengalami rontok rambut yang tidak tumbuh kembali.
Beberapa faktor penyebab rontok rambut pada pria adalah:
1. Faktor genetik Inilah faktor utama yang menyebabkan kebotakan dan rambut rontok terjadi pada pria. Jika kamu memiliki keluarga dengan rambut yang mengalami penipisan dari waktu ke waktu kemungkinan besar kamu pun akan berpotensi serupa. Pola kebotakan dan lokasinya pun umumnya bisa diprediksi saat menginjak usia tertentu. Kurang lebih sekitar 95% of pria dengan rambut tipis disebabkan oleh gen yang mereka warisi dari keluarganya. Salah satu hormon yang disebut DHT, bisa membuat folikel rambut mengecil. Jika folikel mengecil, rambut yang tumbuh akan semakin tipis, halus, dan pendek. Dampaknya adalah pertumbuhan rambut akan semakin susah. Bahkan semakin kecil folikel menyebabkan rambut bisa jadi tidak tumbuh sama sekali. 2. Terapi Radiasi dan Kemoterapi Proses radiasi atau kemoterapi bisa menyebabkan masalah kebotakan dan kerontokan rambut. Namun rambut bisa tumbuh kembali meskipun tidak sama sebelumnya. 3. Memiliki Riwayat Penyakit tertentu Masalah klinis atau gangguan kesehatan seperti alopecia areata, infeksi kulit seperti ringworm dan trichotillomania merupakan salah satu penyebab kebotakan dan kerontokan rambut. Kebotakan di sebagian area atau lazim disebut alopecia areata, menyebabkan rambut berguguran, meninggalkan pitak-pitak lingkaran yang masih bisa tumbuh lagi. Masalah lainnya adalah munculnya scarring alopecia. Scarring alopecia merupakan penyakit langka yang merusak folikel rambut serta membuat jaringan parut terbentuk sehingga menghalangi pertumbuhan rambut. Selain itu masalah kesehatan lain seperti anemia atau masalah tiroid juga menjadi penyebab rontoknya rambut pada pria. Kondisi ini bisa sementara maupun permanen tergantung kondisi masing-masing individu. 4. Stres dan Tekanan Mental Memiliki masalah psikologis dan emosional (stres, depresi, kecemasan, dll) juga berakibat pada menipisnya rambut dan kerontokan. Stres ini termasuk penyebab yang sementara. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog untuk membuat kondisi mental kamu membaik. Jika kesehatan mental telah membaik, rambut bisa kembali tumbuh. 5. Berkurangnya Hormon Testosteron Hormon testosteron pada pria berperan penting dalam mengembangkan organ tubuh tertentu pada pria. Salah satunya adalah pertumbuhan bulu dan rambut di mana folikel rambut dan sel-sel prostat juga bergantung pada hormon ini. Testosteron yang berkurang akibat gen dari genetik tertentu bisa mempengaruhi hormon testosteron. Dampaknya kemudian adalah folikel rambut di area kepala semakin mengecil, menipis. 6. Pemakaian obat-obatan dan suplemen Rontoknya rambut juga bisa terjadi akibat efek negatif obat-obatan tertentu. Misalnya, obat kanker, obat jantung, obat asam urat, tekanan darah tinggi, arthritis, dan obat untuk mengatasi depresi. Selain itu obat-obatan pengencer darah, vitamin A dengan dosis tinggi, dan anabolic steroid yang dipakai pria untuk membentuk otot-otot tulang, juga kemungkinan besar memberikan dampak yang sama. 7. Masalah terkait Nutrisi Makanan Pada beberapa kondisi, diet makanan juga mempengaruhi kondisi rambut. Sebagian orang dengan terlalu banyak konsumsi zat besi atau terlalu banyak vitamin A bisa mengalami masalah rontok rambut. 8. Perawatan Rambut di Salon yang Berlebihan Gaya rambut ternyata berpengaruh besar dalam menjaga rambut tetap kuat dan sehat. Terlalu sering ke salon rambut untuk melakukan perawatan atau hairstyling berlebihan ternyata bisa mempercepat kerusakan folikel rambut. Rambut menjadi tertarik, terpapar alat teknologi hairstyle bisa menyebabkan traction alopecia. Menurut Doris Day, dokter kulit spesialis kerontokan rambut di New York University Langone Medical Center, menyatakan bahwa traction alopecia terjadi akibat apa saja yang menyebabkan tarikan pada rambut, sehingga akar rambut rusak, menyebabkan luka scar, dan rontok rambut permanen. Hal ini disebabkan karena rambut ditarik, dikepang, dan diikat dengan kencang. 9. Faktor Penyebab Lainnya Jika termasuk pria dengan kondisi di bawah ini, kamu pun lebih rentan mengalami rambut rontok: a. Usia yang semakin menua b. Penurunan berat badan c. Ada jenis rambut tertentu yang memang lebih mudah rontok dibanding rambut jenis lain. d. Memiliki riwayat penyakit tertentu (diabetes, lupus, dll)Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Pria
1. Pakai Produk Kosmetik Penumbuh Rambut Pada pria yang mengalami rontok rambut memilih mengatasi rontok rambut dengan membeli produk kosmetik seperti serum penumbuh rambut. Cara ini lebih populer daripada berkonsultasi ke dokter terkait untuk mencari tahu solusinya. Padahal, berkonsultasi ke dokter juga bisa membantu upaya mengembalikan rambut kembali tumbuh. Dokter bisa merekomendasikan obat-obatan yang bisa memperlambat atau menghentikan kerontokan. Bisa juga kamu akan mendapat solusi obat-obatan yang bisa membantu menumbuhkan rambut baru di kepala. 2. Transplantasi Rambut Cara lain guna mengatasi masalah kebotakan dan kerontokan rambut adalah dengan tindakan medis yakni transplantasi rambut. Hal ini melibatkan pengambilan jaringan di area yang masih tumbuh lebat, dan memasukkannya ke bagian yang botak. Prosedur ini menyebabkan sedikit luka scar dan ada kemungkinan bisa menimbulkan masalah lain seperti infeksi kulit kepala. 3. Konsultasi Psikologi Kebanyakan pria menerima kondisi rambut rontok sebagai bagian dari proses penuaan yang tentu akan terjadi pada siapa saja, baik cepat maupun lambat. Namun ada kalanya hal ini berat bagi sebagian orang, terutama jika kerontokan dan kebotakan terjadi di usia yang relatif muda. Kehilangan rambut dalam jumlah banyak menyebabkan kondisi yang memalukan dan menurunkan rasa percaya diri. Sehingga solusi lain yang perlu dilakukan adalah dengan menjalani sesi terapi psikologis, berdiskusi dengan keluarga, teman atau komunitas yang mengalami masalah serupa sebagai bagian dari dukungan mental.Tips Mencegah Kebotakan dan Rambut Rontok pada Pria
1. Hindari menarik-narik rambut, menggosok rambut terlalu keras. 2. Jika rambutmu panjang, hindari mengepang, menggelung, dan mengikat rambut terlalu kencang. 3. Saat keramas, gosok kepala dan rambut dengan lembut. Gunakan sisir bergigi jarang untuk mencegah rambut lebih banyak rontok. 4. Jauhi pemakaian alat rambut seperti curling irons, setrika rambut, perawatan rambut yang berlebihan. 5. Jauhi obat-obatan yang bisa membuat rambut rontok. 6. Lindungi rambutmu dari cahaya dan sumber sinar ultraviolet. 7. Berhenti merokok. Beberapa riset menunjukkan hubungan merokok dan kebotakan pada pria.Jika kamu mendapat kemoterapi, mintalah pada dokter untuk memakai cooling cap untuk mencegah rontok rambut selama proses kemoterapi.
Tahukah Kamu, Makanan Sehat juga Berkontribusi Mencegah Rambut Rontok, lho!
Mencegah rambut rontok bisa diatasi dengan mengatur pola makan yang sehat. Makanan dengan nutrisi tertentu bisa membantu mempertahankan kesuburan rambut dan menjaganya agar selalu kuat, tak mudah patah, dan bersinar.
Beberapa jenis makanan yang bisa kamu coba untuk mengembalikan kesehatan rambutmu adalah:
1. Makanan yang kaya akan sumber vitamins B6, B12, dan asam folat. Misalnya, daging merah, ayam, ikan, produk susu, pisang, alpukat, bayam, tomat, jeruk, kentang, gandum utuh, kacang, lentil, dll. 2. Makanan yang kaya sumber protein. Protein bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan rambut. Misalnya, ayam, ikan, telur, dan kedelai. 3. Mineral penting seperti zat besi, magnesium, seng, dan biotin turut membantu memberi nutrisi pada rambut. 4. Asam lemak esensial seperti Omega 3 memainkan peranan penting dalam menjaga rambut, kulit, dan kuku. Beberapa makanan yang kaya sumber Omega 3 adalah: ikan salmon, tuna, makarel. 5. Minyak flaxseed 6. Jenis kacang- kacangan seperti walnut dan almondPastikan kamu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat penting ini agar rambut terjaga kesehatannya. Sehingga kerontokan rambut bisa dicegah atau diperlambat.
BACA JUGA:Bukan Sering Keramas! Begini Agar Wanita Memiliki Rambut Halus Gampang Diatur
Jika kamu rambut rontok yang tak biasa, jangan ragu untuk mengonsultasikannya ke dokter. Itulah penjelasan tentang kerontokan pada rambut serta penyebab terjadinya rambut rontok serta cara mengembalikan kesehatan rambut anda.(*)