DISWAYJTENG.ID - Ternyata inilah ritual atau tradisi saat bayi baru lahir dalam adat Jawa. Di Jawa, Indonesia, kelahiran seorang bayi merupakan momen yang sangat berarti dan dianggap sebagai saat yang istimewa.
Masyarakat Jawa memiliki berbagai ritual tradisional yang dilakukan untuk menyambut dan memberikan perlindungan serta berkah bagi bayi yang baru lahir.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ritual memiliki beberapa definisi yang dapat diartikan sebagai berikut:
1. Upacara Berhubungan dengan Tradisi Keagamaan atau Kebudayaan
Ritual adalah serangkaian tindakan, ucapan, atau perbuatan yang dijalankan secara khusus dan teratur dalam rangka beribadah atau melaksanakan tradisi keagamaan atau kebudayaan tertentu.
2. Tata Cara Ibadah atau Upacara
Ritual adalah rangkaian langkah atau tata cara yang telah ditentukan dan diikuti secara khusus dalam suatu upacara keagamaan atau ibadah.
3. Tindakan yang Berulang-ulang dengan Makna Simbolis
Ritual juga dapat merujuk pada tindakan atau kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dengan makna simbolis atau sebagai bagian dari tradisi tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa ritual sering kali memiliki tujuan khusus, seperti menghormati dewa atau roh, menyambut peristiwa penting, mengungkapkan rasa syukur, mengenang leluhur, menghadapi perubahan dalam kehidupan, dan sebagainya.
Ritual sering kali merupakan bagian integral dari budaya dan agama suatu masyarakat dan berfungsi untuk menghubungkan individu dengan tradisi dan identitas kolektif mereka. Ritual ini dipercaya dapat membentuk masa depan dan melindungi bayi dari berbagai hal buruk.
Berikut adalah beberapa contoh upacara ritual Jawa yang dilakukan saat bayi baru lahir
1. Tedak Siten
Tedak Siten adalah salah satu ritual yang umum dilakukan oleh masyarakat Jawa saat bayi berusia sekitar 7 hari. Saat ritual ini, bayi pertama kali dikenalkan dengan lingkungan sekitarnya dan diletakkan di atas selembar kain yang telah diisi dengan berbagai macam benda simbolis, seperti buah, bunga, uang logam, alat tulis, dan lain-lain.