DISWAYJATENG.ID - Kita seringkali mendengar bahwa saat haid, perempuan dilarang meminum soda karena beberapa hal. Misalnya akan memberikan efek nyeri yang hebat, atau menyebabkan gangguan pada rahim dan lain sebagainya.
Namun apakah benar saat haid, perempuan dilarang meminum soda? Fakta menunjukan bahwa terdapat fakta dan opini yang berkaitan dengan larangan ini. Untuk mengetahui mitos dan faktanya, pahami dulu kandungan yang ada pada minuman bersoda tersebut.
Soda atau minuman bersoda umumnya terdiri dari beberapa kandungan utama, termasuk:
1. Air
Air merupakan bahan utama dalam soda yang membentuk basis minuman. Kandungan air ini yang membantu melarutkan soda tersebut. Kadar dari airnya tergantung pada jenis dan penyajian soda.
2. Gula
Soda mengandung jumlah yang tinggi gula tambahan. Gula ini dapat berasal dari sirup jagung tinggi fruktosa atau gula biasa. Konsumsi gula berlebihan dapat berkontribusi pada risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan masalah gigi.
3. Karbon dioksida
Soda diberi efek berkarbonasi dengan penambahan karbon dioksida. Ini memberikan rasa dan sensasi berbuih pada minuman soda.
4. Pewarna buatan
Beberapa minuman soda mengandung pewarna buatan yang memberikan warna tertentu pada minuman, seperti tartrazin (FD&C Yellow No. 5) atau rosela (E163). Pewarna buatan ini digunakan untuk memberikan tampilan visual yang menarik pada minuman soda.
5. Asam fosfat
Asam fosfat atau asam fosforik sering digunakan dalam minuman soda untuk memberikan rasa asam dan menyeimbangkan rasa manis. Asam fosfat juga berperan dalam menjaga kestabilan pH minuman.
6. Flavoring
Soda biasanya mengandung bahan pewangi atau flavoring untuk memberikan rasa buah atau rasa tertentu yang diinginkan pada minuman. Flavoring ini bisa bersifat alami maupun buatan.