BREBES, DISWAYJATENG.ID - Pemerintah Kabupaten Brebes, terus menggencarkan program percepatan penurunan stunting. Bahkan, upaya pencegahan stunting makin diperluas dengan berbagai program.
Termasuk, optimalisasi inovasi program agar upaya penurunan stunting lebih terarah. Komitmen tersebut, terungkap dalam sosialisasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting dan penyerahan bantuan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), Minggu (14/5).
Penyerahan BAAS, dipimpin langsung Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Dr (HC) dr Hasto Wardoyo Sp OG (K). Turut mendampingi, Penjabat Bupati Brebes Urip Sihabudin dan pejabat DP3KB Brebes. Bertempat di Aula Kecamatan Kersana, muspika dan pemerintah desa juga hadir sebagai upaya kolaborasi program penurunan stunting.
"Selain program pencegahan stunting, khotbah Jum'at bisa menjadi media penyuluhan Dai kepada masyarakat. Sehingga, optimalisasi penurunan stunting semakin terarah," ungkap Pj Bupati saat menyampaikan sambutan.
Penggunaan pestisida berlebihan, lanjut Urip, juga memicu terjadinya stunting. Sedangkan, Brebes komoditas pertanian Bawang Merah dan Padi, banyak masyarakat belum tahu dan mengkonsumsinya. Sehingga, koordinasi dengan Dinas Pertanian terkait meminimalisir penggunaan pestisida harus dilakukan.
"Penggunaan pestisida harus dikurangi, petani disarankan pakai pupuk organik. Tujuannya, meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan stunting," terangnya.
Urip Sihabudin menuturkan, jangka menengahnya Brebes tengah mencoba penggunaan sistem aplikasi e-stunting. Yakni, program online yang sudah dipaparkan pada kementerian terkait. Sistem inilah, yang nantinya akan memantau program BAAS dan lainnya, by name by address.
"Selain intervensi promotif dan preventif, saya juga ingin kepala desa bertemu langsung sasaran program. Sebab khawatirnya, tablet tambah darah atau bantuan makanan tidak dikonsumsi. Pastikan ada orang yang bertanggung jawab," serunya.
Sementara itu, Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo menyampaikan, sesuai arahan presiden supaya angka stunting turun 14 persen. Ternyata di Brebes baru sekitar 3 ribuan teratasi, masih di bawah 10 persen. Namun, pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemda Brebes. Termasuk, mengoptimalkan keterlibatan semua stakeholder dari kabupaten hingga tingkat desa.
"Saat dialog dengan Gubernur Jateng, Brebes harus dibantu dan difokuskan lagi. Libatkan para pengusaha lewat pentahelix, agar stunting di Brrbes turun serendah rendahnya," katanya.
Hasto menambahkan, massifkan sosialisasikan lewat duta genre tentang pencegahan pernikahan usia dini dan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA). Kemudian, lewat Program keluarga Harapan (PKH) dari PU menyediakan jambanisasi dan sanitasi air bersih. Selanjutnya, ketersediaan pangan dari dinas pertanian dan cukup protein sebagai penghasil telur asin.
"Terakhir, kita perlu inovasi termasuk pendataan sasaran stunting yang ternyata sudah tercover e-stunting. Sehingga, tinggal mengawal saja," tandasnya.