SLAWI (Disway Jateng) - Sebagai salah satu langkah pemulihan fungsi lingkungan hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 (PKTDLB3) telah melakukan pemulihan lahan terkontaminasi Limbah B3 tahap kedua di dumpsite Limbah B3 Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna.
Direncanakan tahun 2023 pemulihan lahan akan dilanjutkan di areal dump site bagian utara dengan dukungan dana kurang lebih Rp 6 millar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup , Muchtar Mawardi SKM M.Kes melalui Kabid Pengendalian Lingkungan Hidup Kaeruidin menyatakan dukungan Kementiran LHK darfi APBN tersebut sudah digelontorkan selama 3 tahun berturut-turut.
"Ditahun 2021 kucurandana yang digelontorkan sebesar Rp 4,8 millar, berlanjut di tahun 2022 sebesar Rp 8,2 millar, dan tahun ini sebesar Rp 6 millar," ujarnya Rabu 5 April 2023.
Dia menegaskan untuk pengerjaan dump site pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada pihak pengelola yang berijin menangani lahan terkontaminasi Bahan Berbahaya Beracun ( B3).
"Ada rencana setelah proses dump site rampung secara keseluruhan, areal tersebut nantinya akan dijadikan destinasi wisata budaya dan religi dengan leading sektor Dinas Porapar. Saatini DED tengah dibuat oleh OPD tersebut," cetusnya.
Namun sebelum mengarah ke rencana tersebut, akan ada kegiatan yang dilakukan NJO yang merupakan LSM Purecared untuk melakukan kajian guna mengetahui sebaran lahan terkontaminasi di gang - gang perkampungan, halaman, dan pekarangan di Desa Pesarean.
"Nantinya sebelum positif akan dijadikan destinasi wisata budaya dan religi, juga akan digelar kajian cagar budaya oleh Dinas Dikbud Kabupaten Tegal. Hal ini mengingat di areal tersebut terdapat tanah Kraton Surakarta dan ada cagar budaya Makam Sunan Amangkurat I. Kajian ini untuk memastikan kawasan tersebut masukcagar budaya inti atau bukan. Apabila tidak masuk dalam cagar budaya inti peluang untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi destinasi wisata masih terbuka," ungkapnya.