Atap Ruang Guru SD Kedunguter Brebes Ambrol, Siswa Belajar Bergiliran

Selasa 27-12-2022,13:59 WIB
Reporter : Syamsul Falaq
Editor : Ismail F

BREBES, DISWAYJATENG.ID - Kondisi atap ruang guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kedunguter Kecamatan Brebes rusak parah. Bahkan, kerusakan tersebut sudah terjadi sejak awal 2020 hingga kini belum tertangani. Alasannya, selain terdampak refocusing selama pandemi Covid-19 usulan perbaikan melalui Dapodik juga belum diterima. Sebab, entry data base kondisi kerusakan belum terperinci secara lengkap. Padahal, butuh penanganan Mendesak mengingat ruang kelas yang dimiliki sangat terbatas.

Kepala SDN 03 Kedunguter Nurrokhim mengungkapkan, sejak menjabat pada April 2022 kemarin pihaknya mengaku belum bisa berbuat banyak. Sebab, kondisi kerusakan atap di ruang guru tersebut semakin parah. Padahal, dalam sistem Dapodik dan aplikasi Krisna sudah diajukan namun belum terakomodir. "Atap ruang guru yang ambrol, kondisinya rapuh dimakan rayap. Sehingga, tak bisa ditempati dan sementara pindah ke ruang kelas 2," jelasnya kepada awak media, Senin (26/12).

Dengan total 7 ruang yang dimiliki, lanjut Nurrokhim, ruang guru terpaksa numpang di ruang kelas 2. Sehingga, waktu pembelajaran kelas dua diberi jadwal shift siang setelah kelas 1 selesai. Sebab, jumlah ruang kelas masih terbatas mengingat ruang guru atapnya rusak parah. Sehingga, agar proses Kegiatan Belajar Mengajar tidak terganggu sistem ganti shift siang diterapkan. "Jumlah total murid ada 150 anak. Karena ruangnya terbatas, shift siang diberlakukan khusus kelas 2. Artinya, KBM Kelas 2 dimulai setelah kelas 1 selesai belajar," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes melalui Kabid Pendidikan Dasar Juwita Asmara mengakui kondisi kerusakannya memang sudah parah karena termakan usia. Terlebih, sudah puluhan tahun belum pernah dilakukan peremajaan bangunan. "Kedatangan kami ke sekolah, juga mengajak konsultan pengawas. Tujuannya, menghitung kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan," katanya.

Juwita Asmara menambahkan, selain ruang kelas SDN3 Kedunguter tercatat 343 sekolah yang kondisi ruang kelasnya rusak. Bahkan, butuh rehabilitasi mendesak karena kategorinya sedang hingga parah. Namun, realisasi perbaikan belum bisa disegerakan karena beberapa kendala. Yakni, terlalu banyaknya jumlah sekolah yang rusak di 17 kecamatan. Kemudian, kurangnya kompetensi operator Dapodik di semua sekolah saat entry data. Sebab, masih banyak usulan rehabilitasi (perbaikan-red) sarpras ruang kelas di aplikasi Krisna datanya belum detail. Artinya, banyak data kerusakan sekolah yang diusulkan untuk perbaikan sarpras belum lengkap. Sehingga, pihaknya juga segera menggelar Bintek operator dan menggandeng pemangku kebijakan untuk usulan perbaikan sarpras.

Kategori :