10.58

Senin 25-07-2022,00:45 WIB
Editor : Ismail F

fu susanto: Amerika dan sekutunya ibarat maling teriak maling selalu menyerukan perdamain tapi terus menerus memasok senjata ke ukraina . Amerika itu maunya membiarkan Rusia terjebak perang terus menerus di ukraina sehingga Rusia menjadi lemah.

Sutikno tata: Kalau ada kata - kata "anda sudah tau", Pura - pura tau aja....

Mirza Mirwan: Yang banyak tidak diketahui pembaca ialah ini: tanpa kerja keras orang-orang di dua gugus tugas PBB, Black Initiative itu blm tentu ditandatangani. Dua gugus tugas (task force) itu masing-masing diketuai oleh Martin Griffiths (pembantu Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan/Humanitarian Affairs) dan Rebecca Grynspan (petinggi UNCTAD). Juga kerja keras petinggi International Maritim Organization. Mereka sudah bekerja sejak awal Mei. Bagaimana kerja gugus tugas itu, pembatasan karakter membuat saya tak hendak menuliskannya. Setelah semua hal ihwal dikoordinasikan, dan semuanya oke, barulah dokumen Black Sea Initiative itu dibuat dan ditandatangani. Dan kemudian dibentuklah Joint Coordination Center untuk memonitor pelaksanaannya.

Er Gham: Zelensky dan Erdogan kaget Putin melanggar perjanjian 'Black Sea Initiaves'. Putin kalem saja. Dia cuma menjawab, "Silakan kirim kapal dan ekspor gandum. Saya tidak akan hancurkan lalu lintas pengiriman gandum. Tapi perjanjiannya khan tidak melarang saya untuk hancurkan gudang gandumnya."

Lukman bin Saleh: Tahun 2019 sistem pertahan udara S-400 made in-anda sudah-tau tiba d Turki. Untuk pertama kali. Amerika Murka. Meminta Turki menyingkirkan S-400 itu. Turki bergeming. Amerika emosi. Turki d beri sanksi. D keluarkan dari program F-15. Tp sekarang Amerika banting setir. Membujuk Turki agar mau mengirim S-400 ke Ukraina. Untuk melawan Rusia. Tp tentu sj Ankara tidak mau. Sungguh luar biasa sikap Turki. Berpengaruh, tegas tp tdk memusuhi. Bergaul dan bersahabat dg Barat. Tp tidak ikut2an menyerang timur. Negara spt inilah yg d butuhkan dunia untuk menciptakan kedamain. D tengah demam perang yg sdg melanda Negara2 raksasa...

Johannes Kitono: Semoga Black Sea Initiatives ini seperti melihat Setitik Cahaya Diujung Terowongan panjang tapi sempit. Dan tidak lama lagi segera diikuti dengan "Jokowi Initiatives " yang akan ditanda tangani saat G 20 di Bali Indonesia, oleh Putin dan Zelensky dengan saksi saksi : Jokowi, Antonio Guterres, Presiden RRC dan Presiden USA. Nama Presiden USA yang sedang kena covids 19 sengaja tidak ditulis. Tidak jelas apakah beliau masih hidup ketika Pakta Perdamaian ini terjadi di Bali. Damai dibumi dan Semoga Semuanya Hidup Bahagia.

HANVINCY ADNOV: Kalau boleh meralat di akhir tulisan yaitu bukan masalah fokus or tidak fokus menyerang wilayah barat terutama Kyiv tapi menghormarti kesepakatan di Turki 28-30 Maret 2022 yaitu salah satunya menghentikan aktivitas militer Rusia di dua kota yakni Kyiv dan Chernihiv. Tapi perkembangan di lapangan sangat dinamis tergantung ada n tidaknya pelanggaran termasuk salah satunya ada atau tidaknya senjata bantuan Barat untuk menyerang wilayah Rusia.

Jimmy Marta: Kenapa tuan erdogan bisa memaksa rusia dan ukraina duduk semeja? Walau hanya baru sebatas isu kecil, menyangkut bahan pangan itu..? Menarik melihat fenomena kecil ini. Turki itu satu diantara 30 anggota nato. Dimana posisi nato terhadap perang rusia ukraina semua sudah tahu. Terus bgmn erdogan bisa jadi mediator.? Disinilah reputasinya Reccep Tayip Erdogan berfungsi. Dibawah sudah ada yg menulis contoh sikap nya terhadap "induk semangnya" itu. Disamping juga bbrp faktor lain yg juga ikut berpengaruh. Seperti geografis negara dan posisi akses ke laut hitam atau selat bhosporus. Lebih pentingnya tentu sikap erdogan yg jelas dan tegas. Kepercayaan sbg penengah tentu didapat dari kapasitas dan integritas yg dibangun selama ini. Ini tentang Erdogan e bukan Turkiye.. Kepercayaan hanya bisa tumbuh tidak bisa dimimta..

Mirza Mirwan: Kalau dirunut ke hulu, pemicu krisis gandum belakangan ini adalah kebijakan Biden yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia sebelum invasi Rusia 24 Februari dulu, yang kemudian diikuti sekutu-sekutunya, disusul deretan sanksi berikutnya. Rusia adalah eksporter gandum terbesar di dunia, meski hanya urutan ke-3 terbesar dalam produksi, setelah Tiongko dan India -- ketiga negara itu produksinya mencapai 41% dari total produksi gandum dunia yang 760 juta ton. Gegara sanksi Barat Rusia berjaga-jaga, tentu saja. Ekspor gandumnya dikurangi, untuk mengantisipasi bila terjadi kekurangan pangan. Sementara Ukraina, eksporter terbesar ke-5, sebagian besar produksinya berasal dari Oblast (provinsi) Kherson dan Zaporizhzhia, di mana kedua oblast itu dikuasai Rusia. Total ekspor gandum Ukraina mencapai 9% ekspor dunia. Belum lagi blokade Rusia di Laut Hitam, sebagai 'pelajaran' untuk Barat, meski ternyata yang menanggung akibatnya bukan Barat -- Indonesia termasuk yang menanggung akibatnya. Itulah AS. Tidak Demokrat, tidak juga Republik, untuk mempertahankan supremasinya di mata dunia, akan menempuh cara apapun dengan ongkos berapapun.

Aji M Yusuf: Gandum urusan produsen mi. Merupakan perusahaan pencetak plasma dengan total tanah seluas yang saya lupa pada lap tahunan 2021. Seratus ribu hektar kalau tidak salah. Itu belum termasuk tanah yang terseret melalui sistem waralaba. Saya sudah taruhan dengan teman, dengan akad tertentu. Di rubah seperti semacam kuis, ada sponsor-sponsoran juga, tidak besar, seukuran makanan satu porsi. Posisi saya disway tidak akan berani mengangkat isu soal plasma ini. Pemiliknya lebih memikirkan gaji karyawan soalnya, takut di suspen.

Liam Then: Di DPR, apalagi. Direstui alam, semuanya kompak, "seng ada lawan", kata orang timur. Begitu keras nya kerja, sampai undang-undang ada di beritakan di ketok di tengah malam. Jaman covid, Jenderal sekaligus dokter, tokoh kesehatan idola saya Dr.T saja mental tak tahan tekanan. Covid begitu parah. Tapi tiba-tiba muncul Pak LBP , wussss...covid ngendap, masker berlepasan. Turis berdatangan. Maaf, sekali lagi saya nulis ; Di restui alam. Seekarang jelas bukan , kalo syaa klaim Inisiatif Erdogan itu sebenarnya ketempelan aura "direstui alam" yang di bawa presiden kita Pak Jokowi? Disclaimer : istilah di restui alam bukan saya yang buat, anda sudah tau siapa yang duluan nulis istilah ini. Sekian ,makasih dulur sekalian.

Liam Then: Orang Turki jelas menyebut ini sebagai inisiatif Erdogan. Tapi saya boleh juga dong sebagai warga RI, menyebut diteken nya kesepakatan ini akibat kedua pihak ketempelan aura di restui alam-nya Pak Jokowi. Bagaimana bisa ? Berikut Alur imajinasi logika saya. Kita semua sudah tahu betapa perkasa nya Pak Jokowi dalam hal urusan mendamaikan. Sudah terekam jejaknya di mulai dari waktu menjabat Walikota Solo. Gonjang ganjing pemindahan pasar, bisa adem, orang pada nurut. Lanjut menang 90%. Direstui Alam . Pindah ke Jakarta, Monorel yang mangkrak tiba-tiba kok mulai lagi, MRT yang puluhan tahun berwujud wacana , tiba-tiba lancar jaya, mesin bor gede-gedean ngebor. Orang Jakarta dagunya menjadi sedikit terangkat sekarang, waktu bilang ; "Kami punya MRT". Direstui alam. Waktu asik-asik menjadi Gubernur DKI tentu masih ingat ucapan ini : "apa itu copras-copres , saya gak mikir". Maksudnya menunjukan niat konsen di DKI. Apa mau di kata,gak tahu apa sebabnya. Ibu Mega tiba-tiba gak mau nyapres. Pak Kokowi dipanggil. Sebagai petugas partai tentu harus nurut pimpinan. Lanjut.Menang. Direstui alam lagi. Sampai pada periode kedua. lawan menjadi partner. Bikin mereka yang kita sudah tahu ,termangu-mangu. Sek tiba-tiba, karena nya ,RI mendapat jatah (ijin) beli 36 Rafale ,fighter kelas A2 ( A1 nya F-22 gak di jual) di ikuti tawaran F-15 eagle. TNI-AU jadi macan nambah sayap.

*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id

 

 

 

 

Kategori :

Terkait

Jumat 30-09-2022,04:00 WIB

Martir Minoritas

Senin 25-07-2022,00:45 WIB

10.58