10.58

Senin 25-07-2022,00:45 WIB
Editor : Ismail F

Bahkan jam 10.58 tanggal 8 Juli itu Yosua masih menelepon ibunya dari Magelang. Di telepon terakhir itu Yosua mengatakan segera berangkat. Dari Magelang ke Jakarta. Jangan dihubungi. Kalau sang ibu mau menghubungi setelah tujuh jam kemudian saja.

Pagi itu Yosua juga bicara dengan ibunya soal rencana kepergian Irjen Pol Ferdy Sambo ke Balige. "Saya akan minta izin bapak untuk bisa ikut ke Balige," ujar Yosua seperti ditirukan pengacara.

Waktu ditelepon Yosua itu Sang ibu lagi ada di Balige. Bersama suami dan dua putrinya. Yakni ke makam kakek-nenek Yosua dari pihak ibu.

Dari Balige mereka menuju Padang Sidempuan. Perjalanan 6 jam. Ke makam kakek-nenek Yosua dari pihak ayah.

Di Padang Sidempuanlah mereka menerima kabar Yosua tewas.

Begitu berat ancaman yang diterima Yosua. Maka tidak mungkin seorang yang dalam keadaan tertekan dan terancam seperti itu masih berani melecehkan wanita istri atasannya. Dari sini hampir pasti video single image di Disway Jumat lalu hanya mengada-ada. Mana mungkin. Sopir istri jenderal itu berpangkat rendah. Kok sampai mau disandari dadanya oleh istri atasan yang lagi menangis saking kecewanya pada sang suami yang punya pacar.

Awalnya orang berpikir: bisa saja. Yosua kan laki-laki normal. Bisa saja terpeleset. Tapi, dengan keterangan Kamaruddin soal adanya ancaman yang berat tadi skenario single image itu berantakan.

Satu lagi pernyataan Kamaruddin yang mungkin dianggap offside: Yosua dibunuh oleh seorang psikopat. Buktinya, kuku Yosua sampai dicopot.

Maka drama ini masih agak panjang. Ceritanya seperti sengaja diulur. Agar klimaksnya mengejutkan. Kini fokus masyarakat mulai tertuju pada satu: pengumuman siapa saja tersangkanya. (*)

 

Komentar Pilihan Disway Edisi 24 Juli 2022: Inisiatif Hitam*

Johannes Kitono: Indonesia pernah pegang rekor sebagai importir beras terbesar di dunia. Setiap kali ada berita panen puso, goncangan politik domestik harga beras dunia langsung naik." Ini akibat rakyat kita sudah terlanjur tergantung pada makan nasi ", kata Pak Djatun dosen Perekonomian Indonesia di UI. Dulu penduduk Madura makan jagung, penduduk Maluku dan Papua dulu makan sagu. Now semuanya ikut ikutan makan nasi karena efek demonstrasi ASN yang dikirim kesana. Yang umumnya orang Jawa dan semuanya makan nasi. Kesannya, kalau mau pintar atau jadi ASN harus makan nasi. Dan perut rakyat kita biasanya tidak terasa kenyang kalau belum ketemu nasi. " Solusinya adalah harus merubah pola konsumsi. Di acara resmi negara harus disajikan singkong dan jagung rebus juga ", tambah dosen Dorodjatun K yang pernah jadi asisten Prof Sarbini , Dubes dan Menko Ekuin. Now, perang Rusia vs Ukrainia telah merubah aturan main dunia. Pola konsumsi rakyat negara Pakistan, Bangladesh, Mesir, Lebanon dan Muldova harus dirubah. Perut mereka jangan hanya tergantung gandum saja. Ini indikasi Mentan harus genjot produksi padi. Ekspor nasi uduk dan kalau perlu nasi asing ke negara pengimpor gandum.

Fajar Hermawan: Maaf abah, saya protes......saya baca tulisan abah tiap pagi supaya saya lebih tahu tp kenapa setiap tulisan selalu ada kata2 ANDA SUDAH TAHU....lah saya ini ndak tahu apa2 kok....bacanya sudah mikir....masih ditanya lagi....kok getiiiiiiiinnnnngggggggg aku

fu susanto: Hilangnya kerinduan pada Catatan DI. Dulu ketika membaca catatan DI saya tdk pernah meleawatkannya selalu membaca sampai habis namun sekarang jika membaca Catatn DI via HP maka saya sering melewatkannya bahkan saking banyaknya entah sudah berapa banyak catatn DI yg saya lewatkan atau kadang baru membaca baris 5 atau 8 baris saya sudah segera menghentikannya mungkin dikarenakan itu jika kita membacanya via hp coba anda bayangkan baru saja anda membaca 5 baris tiba2 muncul iklan segede halaman HP anda lalu anda mulai menggeser geser iklan tsb keatas kadang iklannya bandel tdk mau digeser lalu anda cari dipojok kanan atas tanda silng anda klik dan iklannya minggat dan ketika anda mulai membaca blm tuntas anda membaca pada baris 3 tiba2 sekonyong konyong muncul lagi iklan yg menutupi semua halaman HP anda maka dg perasaan dongkol segera saya hentikan utk melanjutkan membaca catatan DI dan sekarang perasaan kangen membaca catatn DI sudah tdk ada lagi tertutup oleh dongkolnya dg iklan yg sangat mengganggu kalau dulu saya pernah bilang membaca catatan DI seperti membaca cerita silat Kho Ping Ho maka sekarang perasaan itu sudah tdk ada lagi.

Jimmy Marta: Meja tdk penting, dompet gk berarti...benar sekali! Kita gk pernah dengar perebutan meja. Yg ada rebutan kursi. Untuk apa dompet, yg perlu itu tabungan. Sarat sekali makna terkandung dari kalimat abah itu. Bacanya bisa bikin senyum, mesem, manggut2, mmmhh... Kursi dan isi dompet...! Itu dulu Selamat pagi selamat berhari minggu sob.. Selamat pagi

Mirza Mirwan: Wkwkwk... Bung Doni, saya juga suka lagu "Hanya Rindu"-nya Andmesh. Kerinduan Andmesh adalah kerinduan seorang anak terhadap ibunya yang sudah tiada. Persis seperti kerinduan saya selama 45 tahun terhadap ibu saya yang meninggal tahun 1977.

Juve Zhang: Pak Jokowi yg membujuk awal supaya pak Putin membuka ekspor gandum dan Minyak bunga matahari. Pak Putin setuju cuma perlu kontrol Turkiye untuk selundupan senjata barat. Amerika gengsi kalau tak bisa kalahkan senjata Rusia. Jadi akan suplai terus. Inggris begitu juga. Rusia tak mau kalah pasti. Cuma kendali sudah ditangan Rusia. Tinggal waktu saja Ukraina ambruk.sukarelawan asing sudah mundur dari ukraina.

Kategori :

Terkait

Jumat 30-09-2022,04:00 WIB

Martir Minoritas

Senin 25-07-2022,00:45 WIB

10.58