TEGAL (Disway Jateng) - Badan Narkotika Nasional mencatat, penyalahagunaan narkoba di Indonesia melonjak signifikan selama Pandemi Covid-19. Hal itu, dibuktikan hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang menjadi mitra kerja BNN. Merespon survei tersebut, Badan Narkotika Nasional Kota Tegal langsung menggelar Workshop Penguatan Pada Insan Media guna mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba di Bahari Inn Hotel, Selasa (31/5).
Kepala BNN Kota Tegal Sudirman menyampaikan, tingginya kasus penyalahgunaan narkoba harus diimbangi dengan upaya penyelamatan bagi korban penyalahguna. Yakni, dengan mengoptimalkan fasilitas rehabilitasi bagi pengguna dan pecandu. Namun, keberadaan Instansi Penerima Wajib Lapor di daerah belum merata. Termasuk, wilayah pantura barat yang belum memiliki tempat untuk rehabilitasi.
"Untuk mewujudkan KOTAN, menjadi pekerjaan rumah bersama. Sebab, harus didukung indikatornya yakni tersedianya IPWL di wilayah pantura barat," ungkapnya.
Mendesaknya IPWL di pantura barat, lanjut Sudirman, menjadi harapan besar dalam mendukung terwujudnya KOTAN. Terlebih, ketersediaan tempat rehabilitasi permanen sesuai standar Kemenkes bisa diterapkan. Dengan begitu, upaya pendampingan dan penangann penyalahguna narkoba bisa lebih dioptimalkan.
"Harapannya, melalui workshop penguatan peran insan media ini lebih mendongkrak partisipasi media. Khususnya, mengedukasi masyarakat dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba," ujarnya.
Sudirman menuturkan, dengan publikasi dan edukasi media untuk menginformasikan kepada masyarakat luas. Harapannya, menjadi upaya bersama seluruh elemen masyarakat mewujudkan KOTAN. Di sisi lain, hasil survei di Kabupaten Tegal, Brebes dan Kota Tegal pada 2021 yang menjadi wilayah kerja BNN Kota Tegal sudah dianggap kota yang tanggap.
"Agar konsistensi dan komitmen mewujudkan KOTAN berlanjut, kami sangat berharap peran serta semua media," tandasnya. (syf)