SALATIGA (DiswayJateng) Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki cara unik untuk ngabuburit, atau menunggu datangnya waktu buka puasa. Sambil nunggu beduk maghrib, Ganjar berkeliling ke sejumlah daerah memberikan bantuan bedah rumah.
Hampir setiap hari selama ramadan tahun ini, Ganjar melakukan program itu. Bersama Baznas, Ganjar berkunjung ke pelosok-pelosok desa dan membantu bedah rumah. Setiap hari, minimal dua warga yang rumahnya dibedah Ganjar. Selain itu, Ganjar juga memberikan bantuan sembako pada sejumlah panti asuhan dan pondok pesantren.
Hari ini, Ganjar kembali melakukan program itu. Adalah Junaidi,27 pedagang cilok asal Kabupaten Semarang dan Amin Fauzi, buruh lepas asal Kota Salatiga yang mendapat bantuan program RTLH dari Ganjar.
"Iya, saya bersama Baznas hari ini keliling. Judulnya masih sama, membangun rumah warga yang tidak layak menjadi layak huni dan menyalurkan bantuan sembako ke yatim piatu. Selama ramadan kita gas, agar bisa lebih cepat," kata Ganjar.
Program RTLH memang menjadi tujuan. Sebab lanjut dia, selain membantu masyarakat agar rumahnya menjadi layak huni, program itu juga menjadi indikator percepatan penurunan kemiskinan ekstrem.
"Kalau rumahnya dibangun, maka ini indikator angka kemiskinan akan turun. Masyarakat juga pasti senang. Makanya kita gerakkan selama ramadhan ini, sambil memberikan contoh kepada yang lain. Siapa tahu di daerah, ada yang mau mengikuti langkah kita bersama Baznas," ucapnya.
Saat ini, pihaknya sedang mencairkan anggaran untuk membangun 6000 rumah tidak layak huni di Jateng. Jumlah itu dipastikan akan bertambah, mengingat banyak sumber lain yang berpartisipasi.
"6000 itu yang dari APBD, sementara yang lain seperti Baznas, CSR dan para filantropi itu banyak yang mau bantu. Ini yang kita gerakkan. Kita keroyokan agar lebih cepat," terangnya.