Ketimpangan Pemicu Bullying di Sekolah, Peran Guru di Jepara Meratakan Perbedaan
Bupati Witiarso berbincang dengan sejumlah guru sebelum agenda sarasehan cegah bullying.--
JEPARA, diswayjateng.com - Berbagai kasus bullying di lingkungan sekolah, sering kali berawal dari adanya ketimpangan yang mendasar. Ketimpangan itu berupa perbedaan fisik, status ekonomi, latar belakang sosial, atau bahkan kondisi keluarga antar siswa.
Paparan itu diungkapkan Dra. Endang Yuliastuti, M.Pd selaku praktisi pendidikan saat sarasehan peningkatan peran guru dalam membangun karakter siswa, khususnya untuk menghadapi fenomena bullying.
Kegiatan bertempat di Vin Cafe & Resto Teluk Awur pada Sabtu (13/12/2025) ini, dihadiri sebanyak 24 perwakilan SMP negeri dan swasta se-Kabupaten Jepara.
"Ketimpangan yang lebar ini kerap memicu sikap meremehkan dan dominasi dari satu pihak terhadap pihak lain," ujar Endang.
Karena itu, kata Endang, peran guru dinilai krusial untuk menjadi jembatan yang meratakan perbedaan. Selain itu, dan menumbuhkan rasa kebersamaan di dalam kelas.
Sebagai langkah praktis pencegahan, Endang menekankan pentingnya setiap sekolah segera membentuk dan mengaktifkan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).
Endang menyebut, tim ini terdiri dari Guru Bimbingan Konseling (BK), wali kelas, dan perwakilan komite sekolah.
Keterlibatan mereka diharapkan menjadi garda terdepan menangani dan menyelesaikan berbagai potensi konflik secara internal, sebelum berkembang menjadi kasus yang lebih serius. 
Dra. Endang Yuliastuti selaku praktisi pendidikan bersama Bupati Jepara saat sarasehan guru. --
Peran Mengajar dan Bangun Karakter
Dalam agenda Kegiatan bertempat di Vin Cafe & Resto Teluk Awur ini, dihadiri Bupati Jepara Witiarso Utomo yang turut memberikan arahan.
Acara yang dimoderatori oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Jepara, Ratib Zaini, juga menghadirkan praktisi pendidikan dan pengurus PGRI Pusat sebagai narasumber utama.
Melalui sarasehan ini, diharapkan para guru di Jepara kembali memperkuat peran strategis mereka. Yakni tidak hanya sebagai pengajar saja, namun juga sebagai pembangun karakter.
Dengan implementasi langkah-langkah konkret mulai dari pembentukan tim khusus, hingga pendekatan pembelajaran yang humanis.
Diharapkan sekolah-sekolah di Jepara dapat menjadi lingkungan yang benar-benar aman dan kondusif bagi perkembangan seluruh siswa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: