Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Alam Hidrometerologi

Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Alam Hidrometerologi

SINERGI - Bupati Tegal memimpin gelar apel kesiapsiagaan bencana alam hidrometerologi.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.id--

SLAWI, diswayjateng.id -Antisipasi dini terhadap potensi bencana alam hidrometerologi yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Tegal disikapi serius Pemkab Tegal. Kali ini apel kesiapsiagaan menghadapi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap terjadi saat memasuki musim penghujan dilakukan.

‎Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman memimpin langsung gelar apel di lapangan Pemkab Tegal didampingi Wakapolres Tegal beserta Dandim 0712/ Tegal."  Apel kesiapsiagaan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan kewaspadaan, serta memastikan seluruh sumber daya siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana," ujarnya, Kamis (16/10/2025).

‎Ditegaskan bahwa  Pemkab Tegal melalui BPBD bersama unsur TNI, Polri, relawan, dan masyarakat  telah melakukan berbagai langkah mitigasi, seperti pemetaan daerah rawan banjir dan longsor, pem,bersihan saluran air dan sungai, peningkatan kapasitas relawan desa tangguh bencana, hingga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi  potensi bencana di wilayah masing - masing.

‎" Namun upaya pemerintah tidak akan berarti tanpa adanya partisipasi aktif masyarakat . Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu waspada , tanggap , dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Mari kita jadikan semangat Tegal Tangguh Bencana sebagai gerakan bersama untuk melindungi diri , keluarga, dan sesama," cetusnya. Terpisah Plt Kalak BPBD, Afifudin menyatakan bahwa saat ini dukungan anggaran untuk penanggulangan bencana yang bersumber dari APBD II berupa   BTT ( biaya tidak terduga)  sudah  terserap 70 % dari anggaran total  Rp10 miliar.

BACA JUGA:Pembinaan Anggota Taruna Siaga Bencana Kabupaten Tegal

BACA JUGA:Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak

‎" Masih ada dana Rp3 miliar  dan cukup hingga akhir tahun. Upaya dini untuk mengatasi banjir sungai Cacaban di Desa Sidaharja telah dilakukan normalisasi sungai sepanjang 2, 2 kilometer dan diharapkan aman bila curah hujan turun dengan intensitas tinggi. Normalisasi sungai juga dilakukan di Desa Lemah Duwur Adiwerna. Puncak hujan diperkirakan terjadi di bulan Febuari, yang dimulai di bulan Oktober," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: