Tim Inafis Polres Brebes Selidik Penyebab Kantor Pemkab Brebes Atap Teras Ambruk
MENGECEK - Tim Inafis Polres Brebes mengecek kondisi Kantor Pemkab Brebes pasca ambruknya atap teras depan bangunan yang melukai pekerja konstruksi.Foto:Eko Fidiyanto/diswayjateng.id --
BREBES, diswayjateng.id - Suasana Kantor Pemerintah Terpadu (KPT) Pemkab Brebes, Jawa Tengah terlihat sepi pasca ambruknya atap teras depan bangunan yang melukai pekerja konstruksi yang sedang melakukan rehabilitasi gedung tersebut.
Pantauan di lokasi, dua pintu masuk dari arah depan terlihat digembok. Para Aparatur Spil Negara (ASN) yang bekerja di kantor itu terlihat memasuki kawasan gedung enam lantai melalui pintu samping belakang.
Terlihat tidak ada kegiatan apel pagi seperti yang biasa dilaksanakan setiap Senin pagi. ASN langsung menuju parkiran dan memasuki kantor masing-masing.
"Senin pagi tadi tidak ada apel. Belum tahu sampai kapan," kata ASN setempat yang enggan disebutkan namanya, Senin.
BACA JUGA:Bangunan KPT Brebes Senilai Rp110 Miliar Ambruk saat Perbaikan Atap, 3 Korban Dilarikan ke RS
BACA JUGA:Bangunan KPT Brebes Ambruk saat Pelaksanaan Lomba, Sejumlah Korban Alami Luka-luka
Sementara itu, terlihat Tim Inafis dari Polres Brebes datang ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka melakukan identifikasi dan memotret berbagai sisi bangunan yang rusak.
Wakil Bupati Brebes Wurja kepada wartawan menyebut aktivitas pegawai tetap berjalan normal seperti biasanya. "ASN bekerja seperti biasa layanan normal," kata Wurja saat dihubungi wartawan.
Diketahui bangunan bagian depan atau atap teras gedung megah Pemkab Brebes, Jawa Tengah ambruk hingga memakan korban luka-luka.
Ternyata, gedung Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) itu baru selesai dibangun pada 2022 dengan nilai kontrak Rp 110 miliar. Bangunan itu diresmikan pada 31 Agustus 2022, oleh Bupati Brebes saat itu, Idza Priyanti.
BACA JUGA:Penanganan Teras KPT Brebes Amblas Masih Pemeliharaan, Kontraktor Harus Tanggung Jawab
BACA JUGA:Sebulan, Tagihan Listrik KPT Brebes Tembus Rp 81.900.779
KPT di Jalan Proklamasi Brebes dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 29.919 meter persegi, dengan luas total bangunan dari lantai 1 hingga lantai 6 sekitar 9.852 meter persegi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes Sutaryono mengatakan, bagian yang roboh dalam insiden hanya dropzone atau zona pemberhentian kendaraan di KPT Brebes.
Taryono mengungkap, saat kejadian sedang ada pekerja yang melakukan perbaikan di sekitar dropzone.
"Jadi saat ini masih dalam pengerjaan. Kebetulan ada tukangnya juga yang mengalami korban. Karena memang dalam perbaikan. Apakah ada unsur kelalaian atau tidak, ini baru kita selidiki," kata Sutaryono.
BACA JUGA:Korban Kandang Ayam Ambruk di Bulusari Brebes Ditemukan Meninggal, Terkubur Kotoran Ayam
BACA JUGA:Sinergi Tangani Rumah Ambruk di Debong Tengah Kota Tegal
Sutaryono menyebut sebelum kejadian bangunan dalam keadaan kokoh. Pihaknya meminta waktu untuk mempelajari terkait insiden ambruknya dropzone KPT Brebes.
Sebelumnya diberitakan, atap teras gedung megah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, ambruk mengakibatkan sejumlah orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Penyebab pasti ambruknya atap teras belum diketahui. Namun, saat kejadian, terdapat aktivitas perbaikan yang sedang dilakukan oleh pekerja konstruksi di bagian atap teras.
Insiden ini membuat ratusan warga yang tengah beraktivitas di sekitar lokasi panik. Saat insiden terjadi, sedang berlangsung perlombaan pushbike dan layang-layang yang diadakan oleh Pemkab Brebes.
BACA JUGA:Diguyur Hujan Deras dan Angin Kencang, Kisi-kisi Angin Pasar Randudongkal Kabupaten Pemalang Ambruk
BACA JUGA:Ditabrak Tronton, Tiang Lampu PJU di Kabupaten Tegal Ambruk
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, pada pagi hari.
Salah satu saksi, Zamroni, yang berada di lokasi saat kejadian, menceritakan bahwa ia bersama rekannya sedang melakukan pengelasan untuk perbaikan bangunan.
"Saya itu di bawah bersama teman saya yang sedang ngelas. Begitu bangun (dari pengelasan), ada bunyi bletak dari sebelah utara. Kemudian saya lari," ungkap Zamroni.
Zamroni juga menyebutkan bahwa ia melihat rekan kerjanya jatuh dan segera menariknya. Saat itu, tangan korban terkena reruntuhan bangunan yang mengalami ambruk.
"Yang satunya (korban lainnya) tangannya kejepit. Jadinya dua yang jadi korban. Luka itu di bagian tangan dan kaki. Kalau untuk patah atau tidaknya saya kurang tahu," tambahnya.
Kedua rekannya yang terluka berhasil dievakuasi dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, Zamroni tidak mengetahui jumlah pasti korban yang mengalami luka-luka.
Belakangan diketahui, kedua korban yang dirawat adalah Juswanto (39) dan Abdullah (35), warga Kecamatan Tanjung, Brebes. Juswanto mengalami patah tulang, sementara Abdullah menderita luka di bagian kulit yang mengharuskannya mendapatkan jahitan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
